Akhir Riwayat Seekor Kumbang Hijau

Pas di depan pintu depan kamar kos saya ada lampu. Biasanya suka banyak dedemit, cicak (urgh...), laron, dan kumbang berpesta pora di sekitar situ. Dan biasanya makhluk2 tersebut lantas bertandang ke kamar saya lewat celah2 jendela. Padahal nggak pernah diundang tuh. Mereka cuma inisiatif aja kayaknya ...

Sekali ini yang masuk ternyata kumbang yang sepanjang jari telunjuk. Saya yang lagi asik2nya tidur jadi jumpalitan sendiri. Soalnya tu kumbang luar biasa brutal. Mungkin karena ukurannya gede, suara dengungnya juga gede. Terus dia dengan anonohnya menabrak-nabrakkan diri di plafon - lari ke jendela - nabrak plafon lagi - lari ke jendela -belok ke pantai lalu lari ke hutan ...


Sebenernya saya tidak menyukai vandalisme. Tapi di tengah kedamaian tidur saya, kumbang ini jelas merupakan pengacau (apalagi saya sudah 3 hari susah tidur karena sakit perut) !

Sapu lidi di tangan kanan, semprotan serangga di tangan kiri....
Saya lalu mengadakan konfrontasi terbuka dengan si kumbang hijau

Oh, terimakasih kepada kekuatan Vape-Anti Nyamuk Spray produksi dari Fumakilla yang mampu meluluhlantakkan si kumbang hijau dalam 8 kali semprot. Di akhir hayatnya pun si kumbang masih mengeluarkan jeritan-jeritan miris yang menakutkan (serius nih....suaranya aneh banget). Mungkin kalau diterjemahkan dalam bahasa manusia kira-kira artinya :

“Urggh...awas kau!
A...ku akan ...kemba..li...untuk....mengua...sai......du...niaa....!!”

Setelah itu saya jadi nggak bisa tidur lagi.
Hoooh.....malam yang panjang...

Play Like a Man, Win Like a Woman

Saya jarang baca buku self-help. Soalnya sering ga ngaruh buat saya. (Biasanya buat keren-kerenan doank. Kesannya kayak yang saya ini suka memperbaiki hidup aja. Hohoho…) Tapi buku yang satu ini saya suka banget.

Eh, but this book is for women only. So…boys, my today’s blog is absolutely not for you !

Pokoke si Gail Evans yang ngarang buku ini bercerita panjang lebar kenapa wanita pada umumnya tidak bisa meraih sukses seperti layaknya pria. Padahal wanita juga dianugerahi kemampuan yang nggak kalah hebat dari pria..

Misalnya, terbukti bahwa wanita umumnya lebih unggul dalam hal-hal yang terkait dengan hubungan antarmanusia ketimbang pria. Itu terlahir secara natural dari intuisi feminis seorang wanita dan itu merupakan poin lebih yang umumnya tidak dimiliki seorang pria. Tapi di sisi lain hal tersebut ternyata justru jadi bumerang buat wanita karena wanita jadi sulit memisahkan antara perasaan pribadi dengan urusan bisnisnya.

Baca…baca…baca…!

Kalian para wanita perlu referensi diri dari buku ini. Gail Evans memberi tahu kita gimana tip dan trik nya supaya kita bisa bekerja dengan aturan pria, namun tetap dalam kapasitas seorang wanita (dan mungkin malah memanfaatkan kapasitas tersebut !).

Oh, dan si Gail Evans ini sendiri orang hebat lho. Karena dia seorang ibu rumah tangga tapi juga sukses menjadi seorang executive vice president di CNN. Jadi, dia nulis buku ini ga cuma asal ngebacot doank. (eh, emangnya ngebacot itu bahasa yang kasar ya?)

Kemarin saya pinjem buku ini di Zoe Corner dan sudah saya kembaliin. Buat yang berminat silahkan japri ke saya, ntar saya beritahu di sesi mana buku itu saya sembunyikan (Hihihihi. Becanda deng ... wish i could do that !)

Mellow...

Uh lagi mellow niy...
Padahal kata temen saya insinyur nggak boleh mellow...

Tapi kan gw belum jadi insinyur ?!

Jadi, boleh lah ya.

Mumpung mellow enaknya ngapain ya ?
Hmm....gatau deh.
Emang kalo orang mellow ngapain sih ?


Bukannya bengong aja ?
Ih bingung !

Pulang ah!
(mendingan mellow sambil makan mie rebus di rumah)