Tiba-tiba Nonton Bola

Sueeerr ini mah … saya sebenarnya nggak hobi nonton bola ! Nonton piala dunia aja kemaren cuma pas bagian final Prancis persus Itali. Nontonnya sudah tentu bareng teman sepercekikikan, si Ratih.

(Kami berdua bahagia menjadi salah satu saksi sejarah serudukan kepala Zizou yg fenomenal itu)

Kembali ke cerita utama …
Kemaren saya lagi ngerjain tugas APBO(1) sambil limbung. Mau dengerin radio kok males. Dengerin koleksi mp3 bosen. Mau nyanyi sendiri takut tiba2 ada yang ngajak duet. Akhirnya biar ga sepi2 amat saya nyetel tipi. AnTV adalah channel terpilih saat itu …

Ternyata acaranya adalah tanding bola. Indonesia lawan Myanmar. Yawdalah, toh suara komentatornya lumayan merdu (meskpiun kurang berirama dan tak pakai cengkok dangdut).

Lantas saya kembali ke Nyemot(2) dan berusaha mengetik (dengan jempol kaki).

10 menit … 20 menit … 30 menit …
aduh, kok lama2 suara om-om komentator itu mengganggu yah. Apalagi saya lantas mendengar sang komentator mulai melontarkan kata-kata yang seharusnya tak ada di dunia persepakbolaan yang beradab, seperti :

“Yak…sekarang kita saksikan pemain Myanmar melakukan sepak pocong …”

atau

“Wah, untung sekali muka tim Indonesia sempat diselamatkan oleh satu gol dari jeng Ari …”

Yah … tapi secara overall acaranya menarik sih. Banyak berondong muda dan suasananya bersahabat. Jadi, kalo ada yang ga sengaja nendang kaki lawan (deuh, istilahnya gatau nih … jegaling kali yah ?) yang ditendang cuma guling2 bentar terus tersenyum manja kembali. Jaim beneeerrr…emangnya ini ajang Abang-None Jakarta apa ?!

Di akhir kisah, Indonesia ternyata kalah 2-1 dan tugas APBO saya tidak selesai malam itu.

-----------------------------------------------------

Daftar Kata-Kata Sulit :
(1)
APBO = salah satu mata kuliah pilihan yang saya pilih karena tak ada pilihan lain.
(2) Nyemot = nama laptop saya. Sudah saya anggap seperti paman sendiri.

Di Pojok Sono Ada Penunggunya …

Saya nggak suka horor.

Penakut ?

Uh terserah mau dibilang pengecut, chicken, atau ayam kuluyuk juga… Pokoknya saya ga suka mendengar cerita-cerita seram, nonton pelem kuntilanak, palagi ngelamunin Sadako lagi ngesot-ngesot keluar dari bak mandi…

Tapi toh kadang-kadang kalau ada yang mulai cerita hantu pasti penasaran juga sama ending-nya ! Apalagi kalau ceritanya sambil ngemil jeruk…

Suatu malam, di kamar saya, terjadi percakapan antara saya dan Ratih(1) yang kira-kira bunyinya seperti ini :

“kwoooooooook……ahooo…..ahoooo….!!”


-- CUUUT !! --


(maaph, salah subtitle … Yuk mulai lagi …)


Ratih : “Lel, mau minjem Shutter(2) ga ?”
Saya : “Ogah. Dah tau gw ga suka yang begituan !”
Ratih : “Eh, Kemaren nyokap gw bilang di ruang ngobrol bawah itu ada penunggunya” (3)
Saya : “Siyyyaaaaallll ….. jangan diterusin lu !!!”
Ratih : (diam …)
Saya : (diam …)
Ratih : (diam …)
Saya : “Eh, terus gimana ?”

Ratih : “Ya itu ! Waktu gw ma nyokap lewat ruang bawah itu gw nanya ke nyokap.
Terus kata nyokap iya di sono ada banyak. Serem-serem ….”

Saya : “Ruang nonton tipi itu ?!”
(Jadi bergidik soalnya kadang suka bergosip di situ. Kan malu kalo ada pihak ketiga yang mendengar pergunjingan kita …)

Ratih : “Bukan. Ruang kantor deket teras yang ga pernah dipake itu lho”
“Kalo gw ngobrol ma si d~k~, dia juga suka ngeliatin ke situ” (4)


Ur
ghh…sial…Padahal saya pikir kosan ini bersih … bebas kolusi, korupsi dan nepotisme !

Sejak saat itu, tiap kali lewat teras saya jadi suka curi-curi pandang penuh cuiga ke tukang parkir-nya bimbel SSC. Padahal mah ga ada hubungannya yah …

Maksudnya mau-gamau jadi sering curi lihat ke arah kantor yang gelap itu.

Makanya, tante … punya rumah gede itu ya mbok diurus …
Kalau demit aja sampai demen kan jadinya ga enak …

------------------------------------------------------------------

Daftar Kata-Kata Sulit :
(1) Ratih = tokoh piguran. Penghuni kamar sebelah.
(2) Shutter = judul pelem hantu.

Keterangan Tambahan :
(3) Nyokapnya Ratih ini bisa ngeliat yang gaib2
(4) Tokoh piguran juga. Temennya Ratih.

KP sudah usai. BANZAI ! (Part Two)

Menyambung blog dengan judul yang sama sebelumnya, saya ucapkan terimakasih dan salam metal buat semua yang sudah memberikan pencerahan kepada saya atas pertanyaan yang saya ajukan pada blog dengan judul yang sama sebelumnya di mana pada blog dengan judul yang sama sebelumnya tersebut saya mengajukan pertanya …. UDA AH KEPANJANGAN … !

(Supaya nyambung dengan ceracau-an saya di atas,
silahkan baca blog dengan judul yang sama sebelumnya …)

Intinya mah, bapak pembimbing KP kita yang ramah, baik hati dan suka mengganggu itu diberi kenang-kenangan berupa sepasang mug keramik. Lengkap dengan sendok-nya yang imut. Dan pada desain gambarnya terpampang tulisan “Bad Boys”.

Wakakakakak …. keren lah pokoknya !

Pusing mencari kartu ucapan terimakasih, kita akhirnya mencomot kartu 2500 perak yang tulisannya : Thank You. Your Smailing Makes Me Happy.

--------------------------------------------------------
Backsound percakapan :

A : Apaan nih ? Masa' tulisannya smailing !
B : Yawdalah ... ga ada yang laen ...
A : Hmmm ....
--------------------------------------------------------

Dan waktu dikasihin ke bapaknya, beliau menanggapi :
“Aduuh ..… kalian ga usah repot-repot kalau hadiahnya cuma kecil begini mah …”

KP sudah usai. BANZAI !

Setelah 2 purnama akhinya jadwal KP (alias Kerja Praktek) kita* di Telkom selesai. Kita akhirnya presentasi tanggal 16 Agustus 2006 jam 10 sebelum pembimbing kita kabur ke GOR Saparua buat latihan tanding voli 17-an (Ampun deh! Penting banget ya pak ?!)

Presentasinya mah tidak perlu dibahas. Yang penting jamuannya enak !
Teh botol S*s*o sama kue-kue-yang-entah-apa-namanya-itu ... sluurrpp ! =P~

Habis presentasi, kita nongkrong bentar di depan masjidnya. Sambil foto-foto, cekikikan, dan ber-uhuy-uhuy. Terus jadi terpikir buat ngasih kenang-kenangan ke pembimbing KP kita. Soale orangnya asik banget. Apalagi doski ganteng kayak Tora Sudiro !


(hihihi...becanda deng. Cuma mau bikin sirik doank...)

Nih ... beberapa alternatif cindera mata :
- Pena bergrafir nama kita-kita
- Mug dengan foto wajah kita-kita
- Frame dengan foto dan tanda tangan kita-kita

- Kaos dengan foto dan nomor telepon kita-kita

Ahahaha ! Mau ngasih suvenir kok pake narsis.
Sekalian aja ngasih buku biografi kita-kita !

Aduh, serius nih !
Bingung mau kasih apa. Tolong dibantu temanmu ini.

Tiada kesan tanpa sumbang saran Anda ...

Usai presentasi KP (Sori, pik, tampang lu jadi ga ada ...)

---------------------------------------------------------------------------------
* Kita refers to saya sendiri, teman saya yang satu, dan teman saya yang satunya lagi.


Karena Wanita Ingin Dimengerti - by Ada Band

"Karena Wanita Ingin Dimengerti ... "

Terharu sih kalo denger lagu ini.
Tapi mengingatkan saya sama tagline produk pembalut ...

17 Agustus - Ngapain Aja ?


17 Agustusan kemaren pada ngapain aja yah ?

Kalau masih zaman SD dulu (waktu saya masih di Palembang), saya bareng temen-temen pasti langsung ngacir ke lapangan bola. Ikutan macem-macem ... Mulai dari lomba bawa kelereng, tarik tambang, balap kerupuk, makan karung. Pokoke seru lah !

Kalau taun ini buat saya perayaannya ga seru. Gara-gara liburnya mayan panjang, jadinya di-ultimatum ortu buat pulang. Di rumah cuma luntang-luntung doank. Akhirnya malah ngerjain dokumen KP (ciailaaah...maniak amat !)

Lagi khuyuk di kamar, tiba-tiba bokap nyetel keroncong dengan suara bombastik. Dung-tak-dung-tak-dung-tak-dung .... (emang keroncong iramanya gitu ?)

Lagunya Ismail Marzuki ... dibawakan oleh Hetty Koes Endang ... berjudul 'Jangan Ditanya' :

"Jangan ditanya ... ke mana aku pergi ... Jangan ditanyyyaaaaahhhh .... ke mana ku kaaaann pergiiiiiiiihhhhh...."

Duh, tante ... emang sapa juga yang nanya !!

Yah gitu deh, 17 Agustus-an, bengong di rumah sambil dengerin keroncong perjuangan. Terasa juga nasionalismenya ...