Silahkan di-parsing sendiri kata tersebut. Bisa jadi bermakna ‘otak kusut’ atau ‘otak usut’. Artinya tidak ada yang salah. Blog ini memang dibuat untuk membantu saya mengurai isi otak saya yang kusut. Sayangnya, bukan kusut karena rumus-rumus kalkulus, fisika atau kimia. Bukan juga kusut gara-gara mikir berat urusan politik dan sosial negara. Kusut ini lebih kepada hal-hal sepele yang menemani saya sebagai manusia biasa yang suka memperbesar-besar masalah. Kadang-kadang urusan pakai baju warna apa ke kampus saja bisa jadi ruwet. Kalau urusan gono-gini itu bisa saya urai persatu-satu, mungkin beban pikiran jadi lebih ringan.
Kalau mau dimaknai ‘otak usut’ bisa juga. Artinya blog ini bisa saya pakai sebagai wadah untuk mengusut-usut isi otak saya. Mungkin ada wejangan-wejangan, rubriksiana, dagelan, atau tulisan yang maknanya pernah mampir di otak saya dan kebetulan masih saya ingat. (Tapi rasanya sulit sih, soalnya saya bukan pengingat yang baik).
Kebetulan saya suka menulis, walau masih terkategori sebagai penulis cap teri. Kadang punya ide untuk menulis tapi kalimat-kalimatnya hanya mampir selintas lalu hilang. Akhirnya isi tulisan juga tidak jelas arahnya (seperti sekarang ini). Makanya walau saya suka menulis tapi saya tidak pandai melakukannya dalam kapasitas pelajaran bahasa Indonesia.
Yang penting saya sekarang punya tempat baru untuk di-bom-bar-dir dengan unek-unek saya. Mencari teman curhat sekarang sulit. Kalau mau curhat terus ke teman dekat tidak tega rasanya. Mau curhat ke pacar, tidak bisa. Soalnya belum punya (hihihi...ini bukan promosi diri). Curhat ke orang tua, pulsa telepon tidak cukup. Apalagi kalau sedang asyik ngobrol tiba-tiba sinyalnya hilang. Ujung-ujungnya yang terdengar hanya orang di line seberang yang teriak-teriak “Halo..halo...kok gak kedengeran??”. Jadinya acara curhat tidak terasa syahdu.
Saat sedang iseng menjelajah internet via Google, tiba-tiba saya nyasar ke situs blog seseorang. Padahal jelas-jelas yang saya search itu image gembok (waktu itu sedang butuh gambar gembok). Akhirnya saya jadi terusik untuk membaca. Ternayata isinya menarik dan pikiran saya disodok-sodok untuk ikut mencoba. Walhasil, saya langsung sign up di sebuah portal penyedia blogger dan saya beri nama ‘otakusut’...
Kalau mau dimaknai ‘otak usut’ bisa juga. Artinya blog ini bisa saya pakai sebagai wadah untuk mengusut-usut isi otak saya. Mungkin ada wejangan-wejangan, rubriksiana, dagelan, atau tulisan yang maknanya pernah mampir di otak saya dan kebetulan masih saya ingat. (Tapi rasanya sulit sih, soalnya saya bukan pengingat yang baik).
Kebetulan saya suka menulis, walau masih terkategori sebagai penulis cap teri. Kadang punya ide untuk menulis tapi kalimat-kalimatnya hanya mampir selintas lalu hilang. Akhirnya isi tulisan juga tidak jelas arahnya (seperti sekarang ini). Makanya walau saya suka menulis tapi saya tidak pandai melakukannya dalam kapasitas pelajaran bahasa Indonesia.
Yang penting saya sekarang punya tempat baru untuk di-bom-bar-dir dengan unek-unek saya. Mencari teman curhat sekarang sulit. Kalau mau curhat terus ke teman dekat tidak tega rasanya. Mau curhat ke pacar, tidak bisa. Soalnya belum punya (hihihi...ini bukan promosi diri). Curhat ke orang tua, pulsa telepon tidak cukup. Apalagi kalau sedang asyik ngobrol tiba-tiba sinyalnya hilang. Ujung-ujungnya yang terdengar hanya orang di line seberang yang teriak-teriak “Halo..halo...kok gak kedengeran??”. Jadinya acara curhat tidak terasa syahdu.
Saat sedang iseng menjelajah internet via Google, tiba-tiba saya nyasar ke situs blog seseorang. Padahal jelas-jelas yang saya search itu image gembok (waktu itu sedang butuh gambar gembok). Akhirnya saya jadi terusik untuk membaca. Ternayata isinya menarik dan pikiran saya disodok-sodok untuk ikut mencoba. Walhasil, saya langsung sign up di sebuah portal penyedia blogger dan saya beri nama ‘otakusut’...