Carilah Topik TA, Anakku …

Carilah topik TA, anakku …
Carilah seluas samudera dan sedalam lautan

Carilah dan berhentilah mengeluh pada dunia

Carilah topik TA, anakku …
Carilah dan segeralah lulus
Karena hidupmu tak berarti lagi

Hanya duduk-duduk di bangku kuliah yang tua

Carilah topik TA, anakku …
Carilah dan janganlah cepat puas
Karena perjuanganmu tak berhenti sampai sini
Masih ada padang pasir yang harus kau temukan oase-nya

Carilah topik TA, anakku …
Garis mati* mu hampir tampak
Keriputmu mulai bermunculan
Sebelum kau menjamur dan membusuk

Hanya duduk-duduk di bangku kuliah yang tua

(23 September 2006, sembari menatap nanar di balik layar komputer)

---------------------------------------------------------------------

*) terjemahan harfiah dari deadline

Tuh .. kata sapa saya ga bisa menulis puisi ?
Tunggu saja … tungguhlah debutku, teman-teman ! Nanti kalo kumpulan puisi saya dah banyak, akan saya buat buku tandingan kumpulan prosa dan puisinya Dewi Lestari yg saya beri judul ‘Filosofi Pancasila’ … (mohohoho … nasionalis sekaleee !)

My blog finally has a tagboard !

Horeee ... akhirnya saya memasang tagboard di blog.
Coba deh .. coba Anda tengok ke panel sebelah kanan !!

Yak ... yak ... tepat sekali ! Di situ Anda akan melihat tagboard yang terpampang dengan indahnya. Anda boleh isi apapun kok. Boleh pujian, ungkapan rasa kagum, ataupun puisi2 indah. Kalau mau kirim cacian, saran ataupun kritik juga boleh ... tapi tidak akan saya gubris. Ohohohoho ...

Tengs buat cbox atas tagboard gratisan nya.
Buat yang pen nyobain, coba klik di url http://cbox.ws/

Mongki Latihan Presentasi

Kamis, 21 September 2006 pukul 11.32 di Laboratorium SI …

Saya nguaaantuk banged ! Lagi nungguin orang buat meeting(1) jam 12.00. Karena bosan, saya lantas beringsut2 ke ruang diskusi yang pintunya tertutup.

Nampak ada Mongki Willy, Mongki Ratih dan Mongki Tedonk lagi latihan presentasi buat seminar KP(2).

Masuklah saya ke situ disertai suara teriakan yang menyayat dari seekor Mongki Ratih (“ADA PENGGANGGUUUU !!!!” ) dan tendangan ala beruang madu dari seekor Mongki Tedonk yg merasa jengah acara pidato kenegaraan-nya saya interupsi. Ohohoho …

Kemudian untuk menganggu kelancaran acara latihan yg memang sudah tak beres sejak awal, maka kami melakukan acara foto-foto ...

Inilah hasilnya !
Langsung dari Tempat Kejadian Perkara, sodara-sodara … !

------------------------------------------------------

Mongki Ratih.
Sering mengaku sebagai kembaran (pembantunya) Paris Hilton.

Wajahnya yang fotogenik negatif ini sangat pas dgn konktur bulu-bulu mongki yang ada.



Mongki Me.
Sori yee, bukannya sok senyam-seyum sendiri.
Ini si Ratih jepret kamera-nya lama buanget. Jadinya keburu pengen ketawa.




Mongki Willy.
Mongki berpendidikan yang mencoba tampil intelek dengan kacamata 3D-nya.
Cita-citanya adalah membuat Sistem Informasi Forecasting untuk Togel Nasional. [Dijadiin topik TA(3) lumayan tuh, wil …. lumayan tolol maxudnyah …]


Mongki Tedonk.
Tipikal mongki-perut-buncah yang spesiesnya diperkirakan telah punah
bersamaan dgn para Mammoth.



Aih … aih … mongki-mongki dari Alas Kedaton aja kalah eksis deh dari kita-kita.
Yawda, sukses ya seminar KP-nya, teman-temanku … !!

---------------------------------------------------------

Daftar Kata-Kata Sulit :
(1)
Sok pake istilah ‘meeting’ biar keren …
(2)
KP itu singkatan Kerja Praktek. Namun, beberapa orang lebih suka mengartikannya sebagai Kerja Paksa atau Kerja Praktek (hehe … diulang lagi …)
(3)
Deuh, masa TA aja ga tau! TA tuh Tugas Akhir yang siap dikerjain mahasiswa ketika sdh tak sanggup lagi menahan derita menjadi anak kuliahan.

Obat Jerawat Berkekuatan Super

Ini adalah kisah di masa lalu … ketika semut masih jadi binatang pacuan ...

Suatu hari saya merasa gundah …

Kenapa handuk biru saya warnanya jadi belang-belonteng. Dari segi estetika menarik sih soalnya jadi bermotif abstrak-polkadotis. Awalnya saya pikir handuknya kelunturan sesuatu. Tapi insting bawah sadar saya ngerasa ga enak :

“HAH, APA JANGAN2 GW PUNYA PENYAKIT KULIT ?!?!“ (1)

Ringkas cerita, saya lantas mengadakan pengamatan perilaku dgn objeknya saya sendiri. Saya telusuri semua rutinitas saya yang terkait dengan si handuk, mulai dari mandi, cuci muka, ngelap jendela, ngosek kakus …

Dari hasil analisis ternyata saya memperoleh hipotesa bahwa obat jerawat saya lah yang menjadi tersangka utama !!

Kadang2 kalo saya mencrotin obat jerawat kebanyakan (dari tube-nya) suka saya lap ke handuk (kalo dilap ke lantai kan cape musti jongkok2). Gataunya si obat punya kemampuan sakti untuk mem-bleaching apapun yang ia sentuh ! Tapi efeknya tak langsung terlihat … oh, so powerful …

Pas saya cek dan ricek (karena saya punya moto hidup : “Jangan percaya gosip sebelum nonton Cek dan Ricek”) ternyata emang ada tuh pernyataannya. Ditulis dengan font Wingdings 14 pt. (gimana bacanya ya ?)

THIS PRODUCT MAY BLEACH HAIR OR DYED FABRIC
FOR EXTERNAL USE ONLY

OOHH … MY LORD (of the Rings) …!! Mengapa baru kusadari betapa berbahaya-nya … ?!
Padahal saya sudah habis hampir 2 tube !!

Sejak saat itu, saya berhenti pake si obat. (2)

NOTE :
Kalo ada yang tertarik melakukan percobaan mem-bleaching gigi, silahkan hubungi saya via merpati pos. Masih ada sisa setengah tube …

Keterangan Penting :
(1) Sebenernya mah ga sepanik itu. Sengaja diberi efek dramatis agar lebih seru ajah.

(2) Kabar terbaru, saya akhirnya pasrah membeli obat jerawat baru yg lebih mahal tapi aman, tanpa diklorvos dan tidak menyebabkan batuk2 : The B*dy Sh*p - Tea Tree Oil.

Kritik Seumur Hidup

Semua orang tau … Julia gadis Sunsilk …

Semua orang juga harusnya tau bahwa kritik yang membangun itu seharusnya disyukuri. Saya sendiri baru2 ini dikritik oleh 2 orang teman, sebut saja : Kingkong Gunung dan Kanibal Hitam.

-------------------------------------------------------
Intermezzo :
Saya kurang suka kalo eksistensi saya sebagai tokoh utama blog ini
dinodai oleh banyaknya figuran. Jadi, kedua teman saya ini sengaja
disamarkan jati dirinya …
-------------------------------------------------------

Konten kritiknya sendiri bukan hal baru : masalah attitude, latitude dan magnitude.

Nggaklah … yang bener mah cuma ‘attitude’-nya doank …

Tanpa tedeng aling2, Kingkong Gunung dan Kanibal Hitam mengatakan bahwa saya ini tipe wanita yang menjijikan ! monster ! sadis ! psikopat ! makhluk luar angkasa ! (ini serius lho …)

Tuduhan atas dasar apa tuh !?! atas dasar Ketuhanan Yang Maha Esa ?!?


Saya sih sabar ajah …

Sebenernya mah mereka hanya mencoba memberi saran bahwa saya HARUS LEBIH BANYAK SENYUM dan wanitawi. Tapi berhubung mereka berdua rada2 autis dan anti-sosial, jadi cara penyampaian maxudnya emg suka sulit diterima org normal. (Itu aja mereka ngomongnya sambil jeduk2in jidat ke lantai …)

Sebenarnya mereka berdua itu bukan orang2 pertama yg memberi kritik serupa. Mulai dari temen smp, guru skolah, tante tetangga, sahabat kampus (hayaaah…bahasanya…) ampe temen nyokap semua pernah bilang gitu …

Yang menyebalkan adl suatu hari di musim duren ketika saya akhirnya memutuskan untuk memperbanyak senyum yg muncul adalah komentar sbb :

“Lel, hari ini tampang lu kok mesum banget ?”


MAK JLEEEEB !!!

Tuh … jadi orang baek emang ga gampang. Makanya Bang Napi selalu memperingatkan kita : ”Horeee…Horeee…Waspadalah !”

[Mellow Mode] Kepergian …. hape-ku …

Akhirnya tamat juga riwayat hape saya yang Nokia 5210 itu. Setelah hampir 5 tahun malang melintang di kancah telekomunikasi Indonesia, tgl 31 Agustus 2006 kemaren si hape nge-hang. Mati enggan … hidup pun tak mau …

Padahal saya sayang banget sama tuh hape. Kayak sudah ada ikatan batin gitu. Sempet ngilang 2 kali, eh kok bisa2nya balik lagi ! Meskipun ketika kembali tubuhnya kuyu dan lidahnya menjulur2 …

(eh ini ngomongin hape atau apa sih ?)

Yah … pokoknya finally saya terpaksa pake lagi hape nyokap yang lama. Ga enakeun … Sering nge-hang juga. Terus keypad-nya alot banget. Haruskah ia ku presto ?

Pengin punya hape baru tapi tiap kali ditawarin bokap, saya suka sok gengsi. Soalnya bokap kurang percaya sama yang namanya dualisme.

Lho hubungannya apa ?


Begini …


Kalo punya hape baru saya pengennya yang pake kamera.

Sedan
gkan …
kalo beliin hape baru bokap pengennya ga usah yang pake kamera.
(‘Kalau perlu hape ya hape aja … kalau perlu kamera ya pake kamera aja … !’)

Nah, ketimbang maksa beli yang saya ga sreg mending nunggu aja kan ? (ini pertanyaan retorik, Anda tak perlu memikirkan jawabannya sampe memonyongkan bibir gitu…)

Walhasil 'kan terus kutunggu … kutunggu dan tak kunjung tiba …