(Diketik sembari nonton Extravaganza)
Tadi saat mengikuti kelas di suatu bimbingan bahasa inggris, guru saya melontarkan topik menarik. Selama hampir dua jam kita ngebahas soal gimana caranya membangun komunikasi dengan orang lain. Ujung-ujungnya malah merembet jadi soal gimana cara ampuh mengenali karakteristik orang dari alas kakinya.
The best way to recognize people is by looking at her shoes !
Pakaian sendiri bisa jadi indikasi penilaian juga, tapi kurang mencirikan seseorang. Coba ya, saya saja tiap hari ke kampus pasti menggunakan kaos yang berbeda. Celana, meskipun frekuensi penggantiannya tidak sesering baju atas, tetep masih lebih sering gonta-ganti ketimbang ... ALAS KAKI !
[ingat, konotasi alas kaki di sini bukan keset, melainkan sandal jepit, sandal cantik, sepatu olah raga, sepatu teplek, pantofel, dan lain sebagainya]
Kecuali orang yang hobi menyelaraskan alas kaki sama baju (kalau baju biru, sepatu juga biru ... kalau sepatu nggak matching sama tas, mending beli tas baru dulu), sebagian besar orang menjadikan alas kakinya sebagai teman setia (alias one shoes for every occasion) karena biasanya koleksi alas kaki kesayangan seseorang rata-rata hanya 2 atau 3. Dari situ kita bisa lebih mudah menebak-nebak karakteristik seseorang. Kalau sudah jago mencirikan sifat orang dari alas kaki, kita juga bisa menebak-nebak percakapan macam apa yang cocok untuk memulai perbincangan dengan orang semacam itu.
Misalnya, high heels (untuk wanita, tentu saja, karena saya belum pernah memergoki pria pakai high heel) menandakan wanita yang easy going, namun punya prinsip untuk tampil menarik di mata orang lain. Konon, ketinggian high heel juga selaras sama rasa PeDe.
Lain halnya dengan wanita yang lebih suka pakai sandal kemana-mana. Artinya dia rada cuek dan kurang peduli dengan apa kata orang soal penampilan. Tapi yang satu ini umumnya lebih terbuka untuk diajak ngomong soal apa saja. Sepatu sport menandakan orang yang dinamis dan praktis. Suka pada kebebasan tapi tidak mau tampil asal dengan bersandal-ria. Nah, lantas bagaimana dengan orang yang suka pakai sepatu kuda ? (Nah lho, nge-garink de...)
Oh ya, ngomong-ngomong soal alas kaki saya jadi inget sama dosen saya yang hobi menyelidik tiap kaki mahasiswanya yang berpapasan sama beliau. Salah kostum bisa berakibat omelan panjang lebar soal tata karma dan kesadaran berpakaian. Teman saya sampai ada yang rela mengaku sebagai mahasiswa jurusan lain supaya hukumannya diperingan (sekaligus mencoreng nama baik jurusan lain itu...hihihi...). Saya sendiri pernah hampir kepergok pakai sandal jepit. Untung masih sempat kabur...
Cerita soal alas kaki memang nggak ada habisnya. Apalagi kalau mau membahas cerita-cerita menyedihkan seputar bau-bau yang sering tercium di kelas kala ada teman yang lama tak mencuci alas kakinya. Kalau ada yang punya cerita soal alas kaki, silahkan dibagi di sini...