(Diketik sembari nonton Extravaganza)
Tadi saat mengikuti kelas di suatu bimbingan bahasa inggris, guru saya melontarkan topik menarik. Selama hampir dua jam kita ngebahas soal gimana caranya membangun komunikasi dengan
The best way to recognize people is by looking at her shoes !
Pakaian sendiri bisa jadi
[ingat, konotasi alas kaki di sini bukan keset, melainkan sandal jepit, sandal cantik, sepatu olah raga, sepatu teplek, pantofel, dan lain sebagainya]
Kecuali
Misalnya, high heels (untuk wanita, tentu saja, karena saya belum pernah memergoki pria pakai high heel) menandakan wanita yang easy going, namun punya prinsip untuk tampil menarik di mata orang lain. Konon, ketinggian high heel juga selaras sama rasa PeDe.
Lain halnya dengan wanita yang lebih suka pakai sandal kemana-mana. Artinya dia rada cuek dan kurang peduli dengan apa kata
Oh ya, ngomong-ngomong soal alas kaki saya jadi inget sama dosen saya yang hobi menyelidik tiap kaki mahasiswanya yang berpapasan sama beliau. Salah kostum bisa berakibat omelan panjang lebar soal tata karma dan kesadaran berpakaian. Teman saya sampai ada yang rela mengaku sebagai mahasiswa jurusan lain supaya hukumannya diperingan (sekaligus mencoreng nama baik jurusan lain itu...hihihi...). Saya sendiri pernah hampir kepergok pakai sandal jepit. Untung masih sempat kabur...
Cerita soal alas kaki memang nggak ada habisnya. Apalagi kalau mau membahas cerita-cerita menyedihkan seputar bau-bau yang sering tercium di kelas kala ada teman yang lama tak mencuci alas kakinya. Kalau ada yang punya cerita soal alas kaki, silahkan dibagi di sini...
1 comment:
hehehehe .... mengingat alas kaki dan seorang dosen yg sangat 'perhatian' itu, bikin gw mengingat saat" keringat dingin keluar dari kulit gw. saat" kritis. saat" diusir. saat" itu ... oh ... saat itu.
Post a Comment