Aliran Rasa Pra-Matrikulasi IIP Batch 7

Wow, setelah 5 tahun akhirnya blog Otakusut ini diaktifkan kembali. Lima tahun yang lalu saya masih mamah muda berkepala 2 dengan 1 anak. Sekarang saya sudah beranak 2 dan menjadi mamah berkepala 3, bertanduk 2, dan bergigi taring. Hahaha.

Blog ini akhirnya saya pakai lagi untuk mendokumentasikan tugas menulis saya dari Institut Ibu Profesional (IIP). Untuk yang tidak sengaja kesasar ke blog ini, lalu bertanya-tanya apa itu IIP, bisa coba cek ke ig @institut.ibu.profesional.

Secara garis besar, IIP itu komunitas atau wadah untuk memfasilitasi ibu-ibu yang ingin belajar menjadi seorang ibu / istri yang baik bagi keluarganya. Membernya sudah tersebar di seluruh pelosok Indonesia, sampai ke luar negeri. Setiap tahun komunitas ini membuka pendaftaran dan dalam hitungan hari kuotanya langsung penuh. Saya sendiri akhirnya bisa terdaftar di IIP batch 7, bersama sekitar 3000 member lainnya. Alhamdulillah masih kebagian tempat. Dan dengan terdaftarnya saya di batch ini, saya kembali mendapat status "mahasiswi". Kira-kira kalo nonton di bioskop bisa dapat diskon pelajar lagi gak ya? Hihihi.

Ada beberapa tahapan yang nanti saya dan mahasiswi lain harus lalui selama belajar di IIP. Dua minggu kemarin saya melalui tahapan Pra-Matrikulasi atau Foundation. Isinya lebih ke perkenalan apa itu IIP, siapa jajaran pengurusnya, dan agenda akademik apa yang akan dilalui ke depannya. Setelah tahapan Pra-Matrikulasi ini, selanjutnya akan masuk ke tahap Matrikulasi yang menjadi salah satu inti perkuliahan IIP.

Nah, demikian sekilas info soal IIP. Sekarang saya mau cerita apa yang dirasa setelah ikut kelas Pra-Matrikulasi selama 2 minggu kemarin.

Jawabannya adalah: saya kelabakan. Hahaha. Saya terbiasa menjadi ibu yang go with the flow dalam mendidik anak. Sering ikut parenting dan mencatat, tapi sampai ke rumah catatannya digeletakin dan lanjut nonton Spongebob sama anak-anak. Saya juga sudah tidak terbiasa lagi belajar dan mengerjakan tugas. Sudah lama nggak membaca buku atau materi pelajaran dengan serius. Dulu pas SMA sehari bisa baca 2 buku. Sekarang baca materi 2 halaman aja udah merem melek.

Dalam 2 minggu terakhir ini, selain IIP, saya juga sedang gabung di beberapa kulwap lainnya. Topik yang dibahas berbeda, semuanya menarik untuk diikuti, dan semuanya kadang memberikan tugas yang membutuhkan waktu untuk mengerjakannya. Saya yang sudah lama hidup tanpa manajemen waktu dan gadget, tiba-tiba jadi dijejali banyak hal. Rasanya seperti orang yang berlarian kesana-kemari tapi tidak tahu prioritas mana dulu yang harus dikerjakan. Akhirnya tanpa disadari saya kok malah jadi sering bolak-balik cek HP dan menunda-nunda urusan anak. Sampai si kecil pernah lama gak dicebokin karena saya sibuk manjat chat yang udah ratusan. Heuheuheu.

Sebenarnya di awal kelas Pra-Matrikulasi kemarin ada materi dan diskusi tentang Management Gadget. Tapi saya baru sekedar baca teori dan resume diskusinya. Praktiknya masih diperjuangkan untuk dapat yang pas diterapkan buat saya, suami dan anak-anak.

Lalu kemarin malam juga diadakan Generale Studium (GS). Ini untuk mengawali dimulainya kelas Matrikulasi. Diadakan dalam bentuk chat group di Telegram dan saya cukup terpukau karena susunan acaranya benar-benar disusun layaknya sebuah GS di gedung kuliah.

Ada sambutan dari founder IIP, ibu Septi Peni Wulandani, dan beberapa penggerak IIP lainnya. Lalu ada kisah sukses dari alumni sebelumnya, dilanjutkan dengan tanya jawab. Dan peserta chat groupnya itu sampai 2.700 orang. Kebayang ya, kalau di gedung beneran kumpul ibu-ibu sebanyak itu gimana berisiknya suasana. Ada yang halo-halo apa kabar, curhat, bahas resep, cekikikan. Hahaha.

Ternyata walau GS ini diadakannya dalam bentuk online, kondisinya tetap heboh (tapi gak ada yang cekikikan ya). Saya bisa membayangkan tim admin yang jempolnya mungkin sampai kram karena harus nyetop peserta yang bolak-balik kirim chat di waktu yang tidak seharusnya. Hehe. Semangat ya kaka!

Tapi saya salut luar biasa dengan jajaran admin, manajer, kepala suku, dan alumni IIP yang sudah mengkoordinir acara GS ini. Terlebih kepada semua yang menggerakan komunitas ini. Semuanya layak jadi inspirasi. Dengan melihat profil para alumni IIP dan membaca tulisan-tulisan mereka, pelan-pelan saya jadi melek bahwa banyak potensi yang bisa digali dari seorang wanita walaupun dia 'hanya' seorang ibu rumah tangga, seperti saya.

Belajar di kelas Matrikulasi IIP mungkin tidak mudah. Tiap minggu ada tugas yang harus dikerjakan. Wow. Semoga tidak ada yang saya lalaikan. Bismillah. Saatnya saya melek, bangun, belajar lagi, dan membenahi diri. Go go go!

#aliranrasa
#pramatrikulasi
#matrikulasiiipbatch7

Happy Birthday, Son !

Tanggal 14 April kemarin Alief ulang tahun yang pertama. Alief is no longer a baby, sekarang udah disebutnya batita. Yaaay! Karena males repot, kita gak ngadain pesta ulang tahun. Hahaha. Tapi di kompleks sini anak kecilnya banyak banget. Kayaknya ada deh sekitar 15 ekor. Beberapa anak kecil suka ketemu di taman dan tau namanya juga. Tapi sebagian dianter sama baby sitter, jadi kita gak kenal ortunya. Biar gaul sama ortunya juga, akhirnya kita bagi-bagi goodie bag aja. Sebenernya bukan goodie bag ding, tapi goodie basket :D


Parselnya Alief

Siap-siap mau keliling bagi-bagi parsel

A very happy birthday to my little Alief. 
Bunda will always send you tons of good wishes, kisses and hugs. 

Pura-pura Bego


Kalau untuk urusan pura-pura bego, bokap saya emang kadang suka nekad. Maksudnya nekad pura-pura bego, tapi ujungnya emang jadi bego beneran.

Suatu hari saya dan keluarga mau masuk ke kawasan wisata Tangkuban Perahu. Kita pergi berenam. Ada bokap, nyokap, saya, Alief, kakak saya, dan satu temen kakak saya yang orang bule dari Yunani. Sebut saja namanya Yatno (*bule apaan ya namanya Jowo gitu*). Si Yatno ini kebetulan gak bisa bahasa Indonesia. Baru fasih ngomong 'terima kasih' doank.

Pas mobil menyusuri pintu gerbang masuk, kita membaca harga tiket yang terpampang di papan. 

Domestik : Rp.13.000
Internasional : Rp.50.000

Kemudian seorang mbak-mbak menghampiri untuk mengecek isi penumpang.

Si Mbak : "Selamat pagi. Berapa orang Pak?"
Bokap     : "Enam. Lima dewasa, satu balita"
Si Mbak : "Ada orang asingnya ya Pak?" (ngintip ke arah Yatno yang pake kacamata item)
Bokap     : "Nggak ada. Lokal semua" (pura-pura bego)
Si Mbak : "Itu yang pake kacamata item bukan turis asing Pak?"
Bokap     : "Bukan" (pura-pura bego stadium dua)

Saya yang duduk di samping bokap cuma kebat-kebit. Gak nyangka tiba-tiba bokap ngomong gitu. Yaolo, demi tiket murah bokap rela berbohong. I'm proud of you Dad...

Tapi si Mbak ini kayaknya udah ikut latihan kopasus. Terlihat dari kegigihan dan ke-kepo-annya. Mungkin bokap bukan orang pertama yang pernah ngebohong. Si Mbak kemudian mengetok-ngetok kaca jendela belakang tempat nyokap, Yatno, dan kakak saya duduk.

Si Mbak : "Bu, tolong buka kaca jendelanya ya"

Nyokap yang ngerasa gak enak ati akhirnya ngebuka kaca jendela. Si Mbak kemudian menatap dan menyapa si Yatno, "Halo, selamat siang Maaasss?". 

Yatno yang dari awal merasa tidak dilibatkan dalam drama ini jelas bingung tiba-tiba disapa begitu. Akhirnya yang keluar dari mulutnya adalah : "Yes? What? Excuse me??"

AAAAAKKKKK!! Memalukaan!

Merasa ikan tangkapannya masuk jaring, si Mbak malah melanjutkan, "Maaf, mas dari mana?". 

Yatno makin bingung, kemudian menatap kakak saya mencari pertolongan karena gak paham, "Sorry, what did she say?".

AAAAAKKKKK!! Memalukan stadium duaaaa!

Antara pingin jeduk-jedukin kepala Yatno atau ngejepit kepala mbak-mbak nya dengan jendela sampe kleper-kleper. Tapi untung si Mbak cukup behave dengan tidak menunjuk-nunjuk bokap sambil teriak "KAMU PENDUSTA!!!". Dia cuma menutup perjumpaan dengan kata-kata, "Jadinya lima domestik, satu turis internasional ya Pak". 

Mbak-mbaknya stay cool.
Bokap stay cool.
Saya ngelus-ngelus dada.

ITB Berubah


Saya baru nyadar kalau belakang kampus ITB berubah tampilan. Padahal kayaknya belum seminggu saya lewat sini. Saung-saung makanannya sekarang dibuat seragam. Gerbang belakangnya juga ditutup. Angkot juga kayaknya gak boleh berenti lagi di 'bekas' gerbang belakang. Sebagai gantinya, pintu masuk yang dekat gedung SBM dibuka lagi. Terus di dekat pintu masuk ada plang dengan tulisan 'Tempat Naik Turun Penumpang'. Yaa...tetep aja kalau pas ada angkot yang ngetem di situ jadinya malah macet secara jalanannya sempit.

Menggunakan kamera blekberi dengan pixel rendah dan shutter speed yang tidak memadai, saya berhasil menangkap beberapa momen. Susah lho ambil fotonya, soalnya sambil nyetir dan tidak lagi memperhatikan keselamatan pejalan kaki. 

Gerbang belakang sekarang ditutup. 
Tapi masih bisa dipakai buat latian loncat galah.

Saung-saungnya sekarang seragam. Keliatan gak? Keliatan gak?

Masih di seputaran gerbang belakang.

The day when the baby was born


Setiap emak-emak normal pasti berapi-api kalo ditanya pengalaman saat hamil dan melahirkan, baik pengalaman pahit ataupun indah. Saya juga gak mau kalah untuk sharing soal yang satu ini.

Masa-masa hamil saya sebagian besar dihabiskan di kosan, soalnya waktu itu saya masih nyelesain studi master di Bandung. Ortu ada di beda kota, mertua beda kota, suami beda pulau, presiden Obama beda negeri. Selama tinggal di kosan, mostly saya baik-baik aja sih. Kadang-kadang merasa kesepian wajar donk. Apalagi pas lagi puyeng sama tugas kuliah atau pingin makan suki tapi gak ada yang nganterin. Supaya tetap sabar saya berusaha mengingatkan diri bahwa banyak emak-emak hamil yang kondisinya lebih memprihatinkan, jadi saya gak boleh mewek-mewek. Tiap malem menjelang tidur saya jadi suka curhat sama bayi saya. That way, I felt so close with my baby. Just the two of us passing the night.

Waktu mulai hamil besar 7 bulan saya akhirnya diboyong tinggal sama ortu yang pindah sementara ke Bandung. Masuk usia kandungan 38 minggu, di kampus juga mulai musim UAS. Waktu itu udah stres berat ngadepin UAS plus hari-hari menjelang brojolan. Memang normalnya bayi akan brojol saat 40 minggu, tapi banyak yang bilang kalau bayi cowok suka brojol lebih cepat.

Kamis, 12 April 2012
H-2 menjelang lahiran
Si dudul pas dinas ke Bandung dan kita tinggal di Hotel Hyatt. Malam harinya saya konsultasi rutin ke dokter obgyn saya di RSIA Hermina Pasteur dan terjadilah obrolan dengan dr.Evi Arijani,Sp.Og yang ramah dan baik hati.

dr.Evi : Kepalanya sudah mulai turun, tapi belum terlalu masuk jalan lahir..
Saya   : Harus diapain dok?
dr.Evi : Coba sering-sering olahraga jongkok-berdiri ya..

Maka, malam itu di hotel saya dan si dudul kompak jongkok-berdiri kayak dua kodok latihan balet. 

Jumat, 13 April 2012
H-1 menjelang lahiran
Saya dan si dudul masih sarapan di hotel. Tak lupa foto-foto di lift hotel macem ABG tua. Hari itu saya ada UAS dari jam 8 pagi sampai 5 sore. Gak ada feeling apa-apa selama di kampus. Cuma memang berasa agak aneh karena ada rasa mulas ringan yang muncul dan hilang. 

Selesai UAS jam 17.30 saya telpon si dudul. Saya cerita kalau perut saya agak mulas dan mencurigakan. Akhirnya si dudul dateng ke kampus dan kita naik taksi ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit, eng..ing..eng...ternyata udah bukaan 3. Saya dan si dudul masih bisa ketawa-ketawa. Gila, ternyata acara jongkok-berdiri kemarin malam langsung bereaksi! Akhirnya drama brojolan pertama saya akan segera dimulai. Haha! Saya masuk kamar bersalin pukul 19.00.

Sabtu, 14 April 2012
Saatnya lahiran
Selama nunggu kontraksi saya bertanya-tanya akan brojolan jam berapakah kira-kira. Kalau saya brojol sebelum jam 12 malem berarti anak saya lahirnya pas Jumat tanggal 13. Kok kayaknya rada spooky ya, hohoho! Tapi ternyata jam 12 malemnya kelewatan juga dan hari sudah berganti jadi Sabtu.

Pukul 01.00 belum ada kabar bahwa dokter obgyn langganan saya bisa datang. Waktu itu saya udah sakit merem-melek. Gak peduli lagi mau dibantu lahiran sama sapa. Pinginnya cuma cepet brojolin bayi, cepetan dijahit, terus lari ke Sushi Tei untuk ngabisin semua Aburi Salmon Roll yang ada di sana. Akhirnya diputuskan pakai dokter jaga. Pas datang, ternyata dokternya sterek kayak mbok-mbok tapi cool abis. Ngasih instruksinya lempeng banget dan kayak gak berperasaan, tapi cekatan dan tenaganya mantap. Ane suka gaya ente, dok!

And finally...brojol juga anak pertama saya. Pukul 02.23. Bayi laki-laki yang kepalanya peyang karena emaknya gak kuat ngeden. Berat 3.26 kg dan panjang 48 cm. Dan hari Senin nya pun saya tidak ikut UAS :D

Alo, cemuanya. Nama akuh Alief. Ayah bundaku pelit gamau beliin guling. 
Cebagai gantinya akuh dikaci botol ail minelal..

The Reborn of Otakusut


Gila mameeeeen...Udah lama banget gak buka blog ini. Postingan terakhir pas tanggal 31 Desember 2010. Berarti udah 2 tahun lebih blog ini gak diutak-atik.

Berubung sekarang saya banyak nganggur, tiba-tiba saya jadi kangen nge-blog lagi. Awalnya blog otakusut ini mau saya lupakan dan bikin blog baru aja. Kebetulan semboyan hidup saya memang 'Habis manis sepah dibuang'. Cuma kok jadi sayang juga soalnya blog ini historis banget buat saya. Akhirnya sepah tadi saya telan kembali. Hehehe... Sebagai gantinya, supaya jadi semangat blogging lagi, theme-nya otakusut saya percantik.

Saya mulai males dan akhirnya berenti nulis blog sejak kerja. Entah kenapa saya jadi malu nulis karena beberapa orang kantor mulai banyak yang baca blog saya. Bego ya sayah... 

Itulah dilema saya membuat blog. Di satu sisi pingin banyak yang baca. Tapi di sisi lain gak pingin terlalu dipublikasi karena saya jadi gak bisa gosipin orang kantor. Hahaha! Padahal kehidupan saya waktu itu cuma berkisar seputar kantor dan kantor. Saya gak punya banyak teman apalagi second life untuk dijadiin bahan cerita (emang kesian deh kalo jadi orang gak gaul...). Tapi kalau menjadikan kantor sebagai objek banyolan dan gosip takut ceritanya kebablasan gak jelas. Akhirnya I lost my appetite for sharing. Bego lagi ya sayah...

And after more than 2 years, soooooo many things have changed!
Pertama, saya sudah resign dari kantor yang lama. Lanjut sekolah lagi dan sekarang dah lulus. Officially becoming a jobless and welcoming myself into this harsh after-school life. Haha!

Kedua, saya sudah nikah sama pacar yang dulu-dulu aja dan dah beranak juga. Wow, the upcoming blog posts will be full of my baby-boy's stories!

So, that's it for my first post after years. I'm gonna see you soon! 

Last day

Uwooo....ini hari terakhir saya ngantor.
I'm gonna miss my messy desk and people here :'(


Baidewei, selamat tahun baru untuk semuanya. Meskipun saya ga punya rencana untuk merayakan pergantian taun (kesian deh eik...), tapi tetep excited untuk pasang kalender baru (yang lama dah sobek-sobek).

Tomorrow is new year, new beginning! Hu yeah!

my...oh my...

Gara-gara baca status seseorang di Facebook tentang Friendster, akhirnya saya iseng buka lagi situs yang satu ini. Jadul banget sampe username sama password nya pun lupa.

Pas dibuka, shouting terakhir saya tertanggal 05-September-2007. Eyahahaha... Terus di salah satu testimonial, saya nemu komentar yang ditulis tahun 2008 dengan cuplikan sebagai berikut :

Hai Mbak Lely...
Salam Kenal Kembali ya....
Sorry kelamaan Balesnya..

Diriku baru aja Menamatkan seluruh Postingan di Otakusut nh, dari yang akhir ampe yang awal, Tapi kq tiba2 jadi lemes ya, Apa karena kebanyakan ketawa.. hehe....

Saya langsung merasa terharu dan ingin menangis dengan cantiknya (harus cantik donk, biar kek di pelem-pelem gitu). Bisa-bisanya ada orang yang mau baca postingan di blog ini dari depan sampe belakang. Sebegitu tidak berartinya kah waktu yang ia miliki?

Hehehe.
Yang nulis namanya Gilang. Dulu sempat kenalan lantaran kita punya blog yang namanya hampir mirip. Saya pake Otakusut, dia Otakanan. Tapi barusan saya cek lagi kok blog-nya gak nemu ya, hohoho. Btw, thanx for the sweet and honest comment ya :)
*eh itu nulisnya beneran honest kan?!*

Berita lain hari ini...
Saya lagi kesurupan main Farm Frenzy 2. Game nya free, lho. Ada beberapa yang kasih link donlot nya. Saya sendiri lupa ambil dari mana, tapi alternatif lainnya bisa di-donlot di sini.



Udah ah, lagi males nge-blog (perasaan emang males melulu :P)
Mau lanjut main lagiiii....