Muka kodian

Tadi temen saya tiba2 nelpon. Anggap saja nama sandinya si beruk (*haha ... nama samaran yang kejam*). Si beruk ini udah jarang kontak2an sama saya, makanya pas ditelpon saya pikir ni orang mo silahturahmi dalam rangka lebaran. Ternyata pas saya angkat, si beruk cuma bilang:
"eh gajadi, salah telpon ..."
Terus telponnya dimatiin ... KLIK!
Kepriben toh ...

Ga lama kemudian, ada sms dari si beruk yang isinya:
Engga, ada org mirip lu, tp lg pacaran.
Mo gw laporin d h2c tdny...
Siyal ... nasib muka kodian nih! Udah berapa orang tuh yang dibilang mirip sama saya. Di SMA ada satu, di angkatan 2004 ada satu, angkatan 2005 ada satu juga, pas balita ada banyak ... (keknya emang balita satu sama lain mirip2 ya). Mungkin setelah fenomena ini, saya berencana membuka PTML alias Perkumpulan Tampang Mirip Lely (dengan ketua Zuleyka Rivera oke juga ya keknya).

Ohya, mumpung masi dalam suasana lebaran, saya mo ngucapin SELAMAT LEBARAN ya semuanya!

Balada Terong Bakar

One thing I love from being at home is having cooking time with my mum!

Kalo pembantu rumah udah pulang kampung, dapur jadi milik saya ma nyokap. Jadi, saya bisa nyoba masak yang aneh2.


Dulu saya pernah ngerampok terong bakar pesenannya Febri di DeCost.
Sebenernya saya kurang suka terong sih. Tapi yang satu itu enak sekaleh. Terong-nya bukan di balado (kaya yang biasa di RM padang), tapi dibakar pake semacam bumbu kuning gitu (*yang menurut hasil analisis saya adalah hasil campuran antara tumisan bawang sama krayon kuning*).

Berbekal pengalaman dan ke-sotoy-an, akhirnya saya nyoba bikin terong yang serupa (tapi sangat tak sama) di rumah. Resep ini saya beri nama ’Terong Bakar DeCost Wannabe’.

----------------------------------------

Cara memasaknya:

1. Siapkan bumbu kari atau bumbu rendang. Whatever lah, mau pake bumbu sesajen juga boleh.

2. Terong dimutilasi sesuai selera.

3. Hasil mutilasi ini direbus dalam larutan bumbu. Tunggu sampai bumbu meresap dan terong menjerit-jerit kepanasan.

4. Bakar terong dengan api sedang. Sambil membakar, lakukan cha-cha dance untuk menambah semangat si terong.

----------------------------------------

Hasilnya adalah ... TADAAAA! Sebuah cita rasa nusantara dari pedalaman hutan angker di Kalimantan.

Pas ada suara dung-dung buka puasa, saya icip terong yang paling kecil. Menurut saya sih enak, cuman agak kurang empuk sama bumbunya juga kurang meresap (hehe, itu sih sama aja ga enak ya).

Abis itu saya ga mau makan lagi. Nasib sisa porsinya saya serahkan pada nyokap, OHO-OHO-OHO. Ya, that’s another thing i love from cooking at home .. Ada nyokap yang selalu tabah dan bersedia jadi kelinci percobaan. Kemaren saya suruh ngicipin tahu mendoan keasinan, kali ini terong bakar kemutungan. Mungkin dalam hati beliau sudah mengiba "Ya Allah, sungguh durhaka anakku ini ... biarlah saya kutuk dia menjadi cantik".

Inilah penampakan Terong Bakar DeCost Wannabe.
Saya beri rating ONE THUMB AND ONE POINT-FINGER UP!

Misteri Nama Wanita di ’Deal or No Deal’

Minggu, 7 Oktober 2007,
pukul 22.30 sambil nonton
Deal Or No Deal

Siapa sih yang ga tau acara tipi Deal Or No Deal?

Kayaknya ga ada deh.

Siapa juga sih yang ga doyan nonton acara tipi Deal Or No Deal?

(backsound: Saya! SaYa! SAya!)

Ni acara menurut saya gada seru-serunya. Cuma tebak2an nomer koper doank. Buat orang yang hoki-nya minus kayak saya, ikut kuis semacam ini bagaikan melihat api dalam sekam (peribahasa-nya ga nyambung ya...).

Yang agak mendingan dari kuis ini cuma mbak-mbak yang bawa koper. Cantik-cantik dan murah senyum (Ini cuma pandangan objektif, saya bukan lesbi). Jumlahnya ada 25 ekor sesuai banyaknya koper yang dibawa. Saya menyebut profesi mereka sebagai BABU WARAS alias ’pemBAwa koper Bertuliskan jumlah UWAng yang diRAhaSiakan’.

Kalo saya perhatiin dari episode yang satu dan lain (ga doyan tapi kok sering nonton ya?), BABU WARAS-nya sepertinya ndak sama ya. Sering ada yang diganti2 gitu. Lantas bagaimana Tantowi Yahya menghapalkan namanya? Secara para BABU WARAS itu didandanin mirip2 satu sama lain ... diliat dari jauh pake sedotan yang dicolokin langsung ke mata Tantowi ... pasti sulit sekali bukan?

Ini adalah misteri ...

Saya lantas berspekulasi dan berpikir (hihihi, kaya begini aja kok dipikirin). Menurut saya sih, Tantowi ga hapal namanya. Dia cuma punya stok daftar nama yang tipikal dipunyai cewek, misalnya: Rini, Ani, Sarah, Dina, Dini (eh sori ya buat temen gw yang namanya Dini ... your name is so typical sih ... nyehehe). Paling banter kalo Tantowi kehabisan stok nama, dia bisa berimprovisasi dikit jadi: Juminten, Suparni, Bi Inah, Pak Sapto.


Tapi kalo saya salah?

Ya bisa aja sih Tantowi emang hapal semua namanya. Untuk itu, saya mengucapkan salute. Secara saya emang punya penyakit susah menghapalkan nama, kecuali kalo nama orangnya aga2 unik gitu, misalnya: aprit. Kan jarang tuh ada orang dikasih nama kek gitu .. biasanya saya jadi cepet apal karena bisa diasosiasikan dengan sesuatu, misalnya jadi jin aprit.

---------------------------------------------

KESIMPULAN DAN PENELITIAN SELANJUTNYA

Kesimpulannya adalah .. menghapalkan nama itu susah, Tantowi sesungguhnya tidak hapal nama semua BABU WARAS, dan Soleha lebih cocok jadian sama Ervan ketimbang Rendra.

Penelitian ini masih berlanjut. Metodologi yang akan dilakukan dalam penelitian selanjutnya adalah memperhatikan apakah mbak yang namanya ’Ririn’ di episode ini mukanya sama dengan ’Ririn’ di episode mendatang. Yuk ah, kuisnya dah abis .. saya mau tidur ...

Make up alternatif untuk wisuda

Kamis kemaren, saya, dibon, ma towet kumpul2 di kosan saya. Bukannya taraweh atau tadarus bareng, kita malah ngobrol ngarol-ngidul ampe malem. Salah satu topiknya adalah soal make-up buat wisuda .… (*udah pada tua kok centil ...*)

Terus kita mencoba bereksperimen pake pensil alis. Hasilnya adalah sebuah karya inovatif. Make up artist sekelas Gusnadi pun belum pernah menelurkan karya seberani ini.

Sapuan warna cokelat pada alis mata dengan bentuk kuriwil-kuriwil … cocok buat Anda yang ingin dandan dengan nuansa vintage (atau seperti petruk). Lebih pas jika dipadankan dengan lipstik dengan bentuk yang sama. Kira-kira hasilnya seperti ini ...

(Baidewei, gambar lipstik-nya kok kaya kumis berdarah..)

So, gimana? Ini bisa jadi alternatif make up untuk Anda yang ingin menjadi pusat perhatian* saat wisuda (atau acara lainnya, misalnya akrobat badut sirkus).

So, girlz ... tunggu apa lagi untuk mencoba??

Nunggu kuda lumping udah pake daster, lel...

Catatan:
*) Pusat perhatian di sini bisa berkonotasi positif, bisa juga negatif. Tergantung hoki Anda.